Senin, 25 Maret 2013

" Definisi Bunga Tunggal dan Bunga Majemuk"

1. Bunga Tunggal
 
Bunga tunggal adalah bunga yang diperoleh pada setiap akhir jangka waktu tertentu yang tidak mempengaruhi besarnya modal yang dipinjam. Perhitungan bunga setiap periode selalu dihitung berdasarkan besarnya modal yang tetap, yaitu:
 
Bunga = suku bunga tiap periode x banyaknya periode x modal
Contoh secara sederhana yaitu Suatu modal sebesar Rp1.000.000,00 dibungakan dengan suku bunga tunggal2%/bulan. Maka bunga tunggal setelah 1 bulan, 2 bulan, dan 5 bulan dapat diketahui sebagai berikut:
Setelah 1 bulan besar bunga = 2% x 1 x Rp1.000.000,00 = Rp20.000,00
Setelah 2 bulan besar bunga = 2% x 2 x Rp1.000.000,00 = Rp40.000,00
Setelah 5 bulan besar bunga = 2% x 5 x Rp1.000.000,00 = Rp100.000,00

Dengan demikian rumus bunga tunggal yaitu:
Bunga : B = M x i x t
100
Besarnya modal yang diterima di awal pinjaman : Bt = M + B
Jika suatu modal M dibungakan dengan suku bunga tunggal i% tiap tahun, maka berlaku:
Setelah t tahun besarnya bunga
B = M x i x t
100
Setelah t bulan besarnya bunga (1 tahun = 12 bulan)
B = M x i x t
1200
Setelah t hari besarnya bunga (untuk 1 tahun = 360 hari )
B= M x i x t
36000
Setelah t hari besarnya bunga (untuk 1 tahun = 365 hari)
B= M x i x t
36500

2. Bunga Majemuk

Apabila bunga yang dibebankan untuk setiap periode (satu tahun, misalnya) didasarkan pada sisa pinjaman pokok ditambah setiap beban bunga yang terakumulasi sampai dengan awal periode, maka bunga itu disebut bunga majemuk atau bunga berbunga (compound interest)
Secara sederhana rumus bunga majemuk dapat dijelaskan sebagai berikut:
Tabungan Novia Irianti di bank sebesar Rp1.000.000.00 dan bank memberikan bunga 10%/tahun. Jika bunga tidak pernah diambil dan dianggap tidak ada biaya administrasi bank. Tentukan jumlah bunga yang diperoleh X setelah modal mengendap selama 3 tahun.

Jawab:
Akhir tahun pertama, bunga yang diperoleh: B = suku bunga x modal
= 10% x Rp1.000.000.00
= Rp100.000,00
Awal tahun ke dua, modal menjadi:
M2= M + B= Rp1.000.000,00 + Rp100.000,00= Rp1.100.000,00
Akhir tahun ke dua, bunga yang diperoleh : B2 = suku bunga x modal
= 10% x Rp1.100.000,00
= Rp 110.000,00
Awal tahun ke tiga modal menjadi:
M3=M2+B= Rp 1.100.000,00 + Rp 110.000,00 = Rp 1.210.000,00
Akhir tahun ke tiga, bunga yang diperoleh : B3 = suku bunga x modal
= 10% x Rp1.210.000,00
= Rp 121.000,00
 
Jadi jumlah bunga yang diperoleh setelah mengendap tiga tahun:= Rp100.000,00 + Rp110.000,00 + Rp121.000,00 = Rp331.000,00.
Berdasarkan contoh sederhana diatas dapat dijabarkan rumus sebagai berikut:
Jadi dapat disimpulkan jika suatu modal M dibungakan dengan bunga majemuk i% periode selama n periode maka modal akhir:
Mn = M ( 1 + i )n

3. Contoh Soal dan Penyelesaian Bunga Tunggal dan Bunga Majemuk
 
1. Pak Tri memiliki modal di Bank Rp1.000.000,00 dibungakan dengan bunga tunggal selama 3 tahun dengan suku bunga 18%/tahun. Tentukan bunga yang diperoleh dan modal setelah dibungakan!
Diketahui : M = Rp1.000.000,00
i = 18%/tahun
t = 3 tahun
Ditanya : B = ?
Ma=?
Jawab : B = M x i x t
100
= Rp1.000.000,00 X 18 X 3
100
= Rp540.000,00
Ma = M + B
= Rp1.000.000,00 + Rp540.000,00
= Rp 1.540.000,00
Jadi modal akhir yang diterima yaitu Rp 1.540.000,00
 
2. Handi Satrio menanam modal sebesar Rp.200.000,00 dengan bunga majemuk 5%. Berapakah besar modal setelah 2 tahun?
Penyelesaian:
Diketahui : M = Rp.200.000,00
i = 5 %
t = 2 tahun
Ditanya : M2=?
Jawab : Mn = M ( 1 + i )n
= Rp.200.000,00 (1 + 5%)2
= Rp 220.500,00
Jadi modal yang diperoleh setelah 2 tahun sebesar Rp 220.500,00

Minggu, 24 Maret 2013

"Doa setelah sholat dhuha"

Bismilllahirrohmanirrohim

Allahumma innadh dhuha-a dhuha-uka, wal bahaa-a bahaa-uka, wal jamaala jamaaluka, wal quwwata quwwatuka, wal qudrata qudratuka, wal ishmata ishmatuka. Allahuma inkaana rizqi fis samma-i fa anzilhu, wa inkaana fil ardhi fa-akhrijhu, wa inkaana mu’asaran fayassirhu, wainkaana haraaman fathahhirhu, wa inkaana ba’idan fa qaribhu, bihaqqiduhaa-ika wa bahaaika, wa jamaalika wa quwwatika wa qudratika, aatini maa ataita ‘ibaadakash shalihin.

Artinya: “Wahai Tuhanku, sesungguhnya waktu dhuha adalah waktu dhuha-Mu, keagungan adalah keagunan-Mu, keindahan adalah keindahan-Mu, kekuatan adalah kekuatan-Mu, penjagaan adalah penjagaan-Mu, Wahai Tuhanku, apabila rezekiku berada di atas langit maka turunkanlah, apabila berada di dalam bumi maka keluarkanlah, apabila sukar mudahkanlah, apabila haram sucikanlah, apabila jauh dekatkanlah dengan kebenaran dhuha-Mu, kekuasaan-Mu (Wahai Tuhanku), datangkanlah padaku apa yang Engkau datangkan kepada hamba-hambaMu yang soleh.

"Do'a Qunut"

Allah humah dini fiman hadait
Wa'a fini fiman 'afait
Watawallani fiman tawalait

Wabarikli fimaa a'tait
Waqinii syarramaa qadzait
Fainnaka taqdhi wala yuqdha 'alait
Wainnahu layadziluman walait
Walaa ya'izzuman 'adait

Tabaa rakta rabbana wata'alait
Falakalhamdu 'ala maaqadzait
Astaghfiruka wa'atubu ilaik
Wasallallahu 'ala Saidina Muhammadinin nabiyil ummiyi waala aalihi wasahbihi wasalam


"Menyisipkan Objek di Microsoft Word 2007"

I. Menyisipkan objek 

1.      Menyisipkan background atau watermark
Jika di kehendaki dalam membuat suatu dokumen diperlukan background atau cap
redup transparan pada hasil dokumen dapat dilakukan dengan cara, klik Page layouts
> watermarks > custom watermarks . Selanjutnya akan muncul dialog box, jika
ingin background dengan tulisan maka pilih text watermarks kemudian atur sesuai
keinginan. Jika ingin menggunakan background gambar pilih picture watermarks
kemudian pilih gambar mana yang akan digunakan sebagai background. Cek juga
pada checkbox washout untuk mendapatkan gambar background yang redup
sehingga text pada dokumen mudah dibaca.

2.      Membuat daftar isi
MS Word 2007 menyediakan fasilitas yang praktis untuk membuat suatu daftar isi,
seperti contoh dibawah ini. Caranya, pilih References > table of content kemudian
pilih tipe sesuai dengan yang diinginkan. Jika setelah daftar isi dibuat kemudian
terjadi update data, dimana judul dan lokasi halaman tidak sesuai, dapat diatasi
dengan klik References > Update table > Update page number only.
  II. Mencetak
Sebelum mencetak dokumen, ada baiknya jika tampilan cetak dilihat terlebih dahulu.
Hal ini dapat dilakukan dengan cara klik office button > Print > print Preview. Jika
sudah sesuai, cara untuk mencetak adalah dengan klik menu File > Print sehingga
muncul kotak dialog Print.. Atur properti atau lakukan pengaturan hasil cetakan yang
dihendaki jika diperlukan. Klik OK.

"Daftar isi Laporan Prakerin"


              Setelah mengikuti Praktek kerja Industri Prakerin (Prakerin) siswa SMK dituntut untuk membuat laporan, sebagai pertanggung jawaban atas praktek kerja selama prakerin.
Membuat lembar pengesahan, kata pengantar, dan daftar isi. Adapun daftar isi berisikan tentang:
Bab I:   Pendahuluan
1.    Latar Belakang
2.    Tujuan
3.    Kerangka Laporan
Bab II:  Pelaksanaan Praktek Kerja Industri
1.    Waktu dan tempat pelaksanaan
2.    Sejarah instansi/perusahaan
3.    Struktur Organisasi
4.    Bidang Pekerjaan
5.    Proses Kerja yang dilaksanakan
6.    Manfaat yang dirasakan
Bab III : Penutup
1.    Simpulan
2.    Saran
Lampiran